“Biar Mama Hidup Kurang-kurang Tapi Sa Pu Anak Harus Tetap Sekolah”
Papua Mandiri – Setelah setahun berjalan, akhirnya saat yang ditunggu-tunggu pun tiba. 20 Anak TK Bintang Fajar telah dinyatakan lulus pada tanggal 1 Juni 2024. Untuk merayakan kelulusan mereka, pihak sekolah menyelenggarakan acara kebersamaan yang dihadiri oleh orang tua murid, perwakilan Yayasan, perwakilan Donor, sahabat sekolah TK Bintang Fajar serta perwakilan pemerintah.
Dalam sambutannya, Veronika Kinong selaku Kepala Sekolah menceritakan sedikit perjalanan berdirinya TK Bintang Fajar. “Sekolah ini dimulai dengan kelompok belajar bersama anak-anak Asmaro di tahun 2020. Setahun berjalan, ada permintaan dari orang tua anak-anak Asmaro agar mengeluarkan ijazah dari hasil kelompok belajar. Kami memahaminya sebagai wujud keinginan orang tua agar kami segera mendirikan TK. Kami pun mulai mengajukan ijin operasional di tahun 2021 dan mendapat ijin tersebut di bulan September di tahun yang sama. Sejak saat itu, TK Bintang Fajar telah mewisudakan dua angkatan anak didiknya”, terang Wanita berdarah Muyu ini.
Di acara wisuda ini turut hadir Pengawas TK/PAUD kabupaten Merauke. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kehadiran TK Bintang Fajar yang telah memenuhi kebutuhan anak-anak Papua di sekitaran Cigombong, Kelapa Lima dan Asmaro untuk bersekolah. Namun, menurutnya fasilitas bermain anak di luar ruangan tampak masih kurang. Selain itu, akses jalan masuk menuju sekolah pun kurang begitu bagus karena akan berlumpur ketika musim hujan.Untuk itu, ia menghimbau agar pihak sekolah bisa membuat permohonan melalui Dapodik terkait fasilitas bermain anak.
Adapun sambutan dari pihak Yayasan diwakili oleh Sekretaris Dolvianus Mau yang menceritakan tentang visi dan misi yang sedang diemban, yakni #PapuaMandiri2050. Visi ini diterjemahkan ke dalam misi yang terbagi menjadi tiga tahap pencapaian besar yang masing-masing ditempuh dalam kurun waktu 10 tahun sejak 2020. Salah satunya tentang misi Pendidikan untuk meningkatkan kemajuan Sumber Daya Manusia (SDM) Papua. “Jika SDM Papua berkembang, maka peluang untuk menaikkan taraf hidup ekonomi pun akan meningkat”, jelasnya di sela-sela sambutan. “Jadi, bapa dan mama, anak-anak tidak hanya sekolah sampai di sini saja ya. Bapa dan mama dong harus perhatikan anak-anak pu sekolah berikutnya dari SD, SMP, SMA dan sampai lulus kuliah nanti”, tambahnya.
Ada yang menarik dari acara wisuda tahun ini. Alih-alih menggunakan pakaian Toga, anak-anak TK Bintang Fajar justru mengenakan pakaian adat masing-masing daerah mereka. Dalam acara penyematan tanda kelulusan pun, anak-anak dimahkotai hiasan adat khas Papua yang biasanya dipakai di kepala. Dalam acara wisuda ini juga anak-anak turut mempersembahkan tarian dan nyanyian yang merupakan hasil koreografi para bunda TK Bintang Fajar.
Ketika acara penyematan sedang berlangsung, tampak salah seorang tua murid histeris hingga tidak mampu mengendalikan tubuhnya seakan ingin menari tarian ala orang Asmat. “Mama senang sekali mama pu anak sudah wisuda hari ini. Mama ni janda punya anak cuma dua orang. Satu sudah SD dan satu lagi ini yang baru lulus TK. Biar mama begini tapi sa pu anak harus tetap sekolah. Terima kasih ya sudah bantu mama pu anak untuk sekolah”, kata Ibu yang sehari-hari mencari ikan di rawa-rawa sekitar kota Merauke.
Selain itu, adanya keterlibatan para siswa Public Speaking Batch XIII sebagai MC menjadi warna tersendiri dalam acara tahunan ini. Mereka mendapat kesempatan untuk praktek langsung untuk membentuk mental percaya diri mereka ketika berdiri di hadapan banyak orang. Acara ini ditutup dengan makan bersama.